01/10/12

Sinyal Handphone vs Navigasi Pesawat

KEJADIAN jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet-100 menimbulkan banyak spekulasi soal penyebabnya. Isu paling hangat menyebutkan bahwa kejadian ini adalah akibat adanya gangguan dari sinyal ponsel di dalam pesawat. Menurut prosedur penerbangan, penumpang dan awak memang diwajibkan untuk mematikan ponsel selama pesawat mengudara. Alasannya, sinyal pada ponsel disinyalir akan mengganggu sistem navigasi pesawat. Benarkah demikian?

Dikutip dari Dailymail, Jumat (11/5), jatuhnya pesawat di Selandia Baru pada tahun 2003 diklaim disebabkan oleh gangguan dari ponsel. Saat itu, pilot pesawat naas tersebut menelepon ke rumah dan mengakibatkan tewasnya 8 orang. Di tahun 2007, peralatan navigasi Boeing 737 di Amerika Serikat mengalami kegagalan sesaat setelah take off yang diprediksi juga disebabkan hal yang sama.


Seorang ahli dari Institute of Engineering and Technology, Will Stewart, menyebutkan bahwa perangkat elektronik pada pesawat didesain untuk tidak beroperasi di frekuensi yang sama dengan gadget yang dipakai penumpang. Namun hal ini dibantah oleh David Carson, teknisi dari Boeing, yang menyatakan bahwa masalah seperti itu tak selalu disebabkan oleh hal yang sama.

Meskipun demikian, ia tetap menyarankan bahwa penumpang harus tetap waspada. "Akan sangat buruk jika setiap orang berpikir bahwa hal ini (ponsel menyebabkan kegagalan navigasi) tidak mungkin terjadi," pungkasnya. Saat ini, pesawat sudah dilengkapi dengan teknologi untuk menghadang sinyal ponsel. Berbagai ponsel-ponsel dan perangkat mobile lainnya yang memakai sinyal juga telah dilengkapi dengan fitur 'flight mode', untuk menonaktifkan sinyal.

Tetapi, ada baiknya Anda para calon penumpang pesawat tetap mengikuti prosedur standar penerbangan. Karena hal terpenting dalam menggunakan alat transportasi adalah selamat sampai tujuan. Benar bukan?(Yossie Dwi P/ghiboo.com)

0 komentar:

Posting Komentar